Breaking News
Loading...
Rabu, 02 April 2014

Sentimen Risk Appetite Masih Bayangi Pasar Keuangan

12.05





Sentimen risk appetite (minat terhadap resiko) masih membayangi pergerakan pasar keuangan pagi ini terutama pasar saham dan mata uang utama dunia. Pernyataan Janet Yellen (Gubernur Fed) yang masih mendukung pelonggaran moneter, bagusnya data-data ekonomi negara maju dan ekspektasi penggelontoran stimulus oleh Pemerintah China menjadi faktor pemicu risk appetite ini.

Sementara nilai tukar dollar Australia dan dollar New Zealand tertekan menanggapi data-data ekonomi China yang memburuk. Ini juga terefleksi dari penurunan harga minyak mentah WTI. Sedangkan yen Jepang melemah didorong ekspektasi penambahan stimulus oleh Bank Sentral Jepang pasca penerapan kenaikan pajak penjualan.
Pagi ini dollar Australia juga mendapatkan tekanan turun dari buruknya data Ijin Membangun (Building Approvals) yang turun 5%, jauh di bawah data sebelumnya dan ekspektasi pasar, masing-masing 6,9% dan -2%. Kamis besok (3/4), dollar Aussie akan mendapatkan market movers dari data Neraca Perdagangan, Penjualan Ritel dan pidato Gubernur Bank Sentral Australia Glenn Stevens.
Market mover dari Zona Euro hari ini adalah data Perubahan Jumlah Pengangguran Spanyol yang diprediksi turun 5300 orang. Kemarin nilai tukar euro mendapatkan dukungan dari bagusnya data tingkat pengangguran Zona Euro dan Jerman. Nilai tukar euro juga mendapatkan dukungan dari asumsi yang berkembang di pasar bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan tidak akan melakukan pelonggaran moneter pada rapat moneter yang berlangsung Kamis besok.
Sementara Inggris akan merilis data Indeks Harga Rumah dan Construction PMI. Data ini merefleksikan kondisi sektor perumahan dan konstruksi di Inggris yang sedang bagus-bagusnya. Bagusnya data ini bisa mendongkrak nilai tukar poundsterling.
Malam hari, AS akan merilis data ekonomi Non-Farm Payrolls (NFP) yang disurvei oleh lembaga swasta ADP. Data ini bisa menjadi gambaran data NFP dari pemerintah AS yang akan dirilis Jumat ini. AS juga akan merilis data stok minyak mentah WTI yang bisa berpengaruh pada harga minyak. Stok minyak diperkirakan akan kembali naik sebesar 1,3 juta barel.


Sumber : Monexnews.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer